Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran upaya pembinaan perilaku adaptif pada anak tunagrahita ringan sehingga dapat dirumuskan cara yang tepat yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam upaya membina perilaku adaptif pada anak tunagrahita ringan. Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik kuesioner yang bertujuan untuk mengukur perilaku adaptif yang dimiliki oleh subjek serta menemukan subjek yang akan dijadikan subjek pada penelitian tahap kedua. Subjek pada tahap ini adalah anak tunagrahita ringan yang berusia 13-18 tahun. Tahap kedua pada penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang mana pendekatan ini merupakan pendekatan utama yang dipakai dalam penelitian ini. Subjek pada tahap ini adalah orang tua dari subjek pertama yang terpilih. Teknik yang digunakan adalah wawancara mendalam dan diskusi kelompok terarah. Berdasarkan hasil penelitian, subjek melakukan pembinaan yang tidak jauh berbeda pada anak-anak umumnya yang disesuaikan dengan karakteristik anak, namun tetap mempertimbangkan kekurangan yang dimiliki anak. Dalam membina perilaku adaptif diperlukan kesabaran dan  DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA
Setiap tahunnya jumlah anak jalanan yang berada di kota Bandung meningkat. Pekerjaan yang mereka lakukan tiap harinya beraneka ragam, baik itu sebagai pengamen, pemulung, peminta-minta, dan penjual asongan. Kehidupan yang sangat bebas pada anak jalanan, membuat anak jalanan bertindak semaunya sehingga menimbulkan asumsi di masyarakat bahwa anak jalanan adalah anak-anak nakal yang suka mabuk-mabukkan, dan bertindak kriminil. Meskipun anggapan tersebut telah melekat pada anak jalanan namun tidak semua anak jalanan memiliki perilaku seperti itu. Dari semua permasalahan yang ada pada anak jalanan maka peneliti memfokuskan penelitian pada penerimaan diri dan penyalahgunaan zat adikitf  berupa lem aibon pada tiga subjek anak jalanan. Penerimaan diri adalah sejauh mana seseorang yang menerima karakteristik personal guna untuk menjalani kelangsungan hidupnya. Dalam penelitian ini teori penerimaan diri yang digunakan adalah teori Jersild. Dari penelitian yang dilakukan, didapatlah hasil bahwa tiga subjek penelitian memiliki DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

 Penelitian dilatarbelakangi oleh adanya fenomena perilaku anak yang kurang menunjukan bentuk penyesuaian sosial yang baik. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, salah satu di antaranya disebabkan oleh faktor lingkungan. Beberapa pendapat menyatakan faktor iklim kehidupan keluarga turut serta mengembangkan kemampuan penyesuaian sosial siswa. Tujuan utama penelitian adalah melihat besarnya kontribusi iklim kehidupan keluarga terhadap penyesuaian sosial siswa sekolah dasar, karenanya perlu diperoleh gambaran empiris tentang iklim kehidupan keluarga dan gambaran penyesuaian siswa kelas VI SD. Penelitian ini dilaksanakan di Yayasan SD Jembar Bandung terhadap siswa kelas VI. Dalam penelitian digunakan pendekatan kuantitatif dengan memakai metode deskriptif. Teknik yang dipakai adalah penyebaran angket kepada siswa. Populasi penelitiannya adalah seluruh siswa Yayasan SD Jembar Bandung Tahun Ajaran 2010/2011 dengan mengambil sampel kelas VI. Hasil penelitian menunjukan bahwa

Penelitian ini berangkat dari fenomena yang terjadi pada kalangan mahasiswa, yaitu terjadinya tawuran mahasiswa baik antar jurusan dalam satu universitas maupun antar universitas dan kurangnya kemampuan komunikasi mahasiswa sehingga untuk menyelesaikan suatu masalah mereka melakukan aksi kekerasan. Menurut Daniel Goleman, kecerdasan emosinal lebih penting bagi individu daripada kecerdasan intelektualnya. Goleman menyebutkan bahwa kecerdasan emosional dapat mempengaruhi konsep diri individu. Berdasarkan fenomena dan pendapat Goleman tersebut penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran empiris tentang 1) gambaran kecerdasan emosional mahasiswa; 2) gambaran konsep diri mahasiswa; dan 3) hubungan kecerdasan emosional dan konsep diri mahasiswa. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif analitik. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling sehingga diperoleh sampel sebanyak 100 orang mahasiswa angkatan 2008/2009 FPTK UPI Bandung. Instrumen yang digunakan adalah skala psikologis dalam bentuk skala likert yang masing-masing memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,718 untuk instrumen kecerdasan emosional dan 0,703 untuk instrumen konsep diri. Instrumen ini juga sudah diuji validitasnya sehingga layak untuk digunakan. Untuk analisa data digunakan teknik korelasi Pearson’s Product Moment. Adapun hasil dari penelitian ini adalah kecerdasan emosional mahasiswa angkatan 2008/2009 FPTK UPI termasuk pada kategori sedang dan konsep diri mahasiswa FPTK UPI termasuk kepada kategori positif. Penelitian ini juga membuktikan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara kecerdasan emosional dengan konsep diri, dengan koefisien korelasi sebesar +0,601. Hal ini berarti bahwa DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

     HUBUNGAN KOMITMEN ORGANISASI DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN LIPI (Studi Korelasi pada Karyawan Pusat Penelitian Sistem Mutu dan Teknologi Pengujian – LIPI Bidang Kerjasama Teknis dan Jasa Ilmiah) 0703951 )

The study was based on various phenomena of self-acceptance that occurred among the blind. Observations in the field reveal a presumption that blind children are not the same as sighted people, so he felt embarrassed when dealing with people beware, because he was afraid of being insulted by people aware of its limitations due to eyesight. The insult would make teenagers with visual impairment have problems in social development, one of which is interpersonal relationships.

This research was conducted with the objective of identifying an overview of self-acceptance with interpersonal competence in adolescents who experience blindness not since the birth in order to PSBN Wyata Bandung, in addition to determine whether there is a significant relationship between self-acceptance with interpersonal competence in adolescents who experience blindness does not since the birth in order to PSBN Wyata Guna Bandung. This study uses quantitative research methods with correlational techniques. The research data revealed by using a questionnaire in which the instruments of self-acceptance that will be used by researchers refer to the opinion Sheerer (Cronbach, 1963), while the instrument of interpersonal competence refers to the opinion of Buhrmester and Reis (Nashori, 2008). The population in this study is the boarder PSBN Wyata To Bandung with the study sample totaled 30 people (adolescents with visual impairments who are not from the birth). The sample is determined by the total sampling techniques. The results showed all of the adolescent respondents who experienced blindness are not blind from birth since the PSBN Wyata To Bandung has a level of self-acceptance and interpersonal competence are. Statistical test results showed a correlation coefficient of +0,749 in other words, there is a significant relationship between self-acceptance with interpersonal competence adolescents who experience blindness are not blind from birth.

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa erat hubungan kedua variabel tersebut dan memprediksi perilaku berwirausaha mahasiswa anggota HIPMI PT UPI. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode korelasi Pearson dan regresi sederhana. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk mengetahui derajat karakteristik wirausahawan yang disusun berdasarkan teori Characteristics of Entrepreneurship yang dikemukakan oleh McClelland (1961) dan derajat intensi berwirausaha yang disusun berdasarkan Theory of Planned Behavior yang dikemukakan oleh Ajzen (1991). Populasi penelitian ini berjumlah 45 mahasiswa anggota HIPMI PT UPI. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik wirausahawan menunjukan dalam derajat yang kuat dan intensi berwirausaha menunjukan dalam derajat yang sedang. Berdasarkan analisis korelasi dengan teknik korelasi Pearson, diperoleh signifikansi sebesar 0,000 dan koefisien korelasi sebesar 0,540. Hasil prediksi penelitian ini adalah DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

Penelitian dilatarbelakangi oleh asumsi bahwa minat merupakan faktor psikologis yang terbentuk dan berkembang oleh adanya pengaruh bawaan dan pengaruh lingkungan. Siswa SMA yang tergolong usia 15-17 tahun umumnya telah berpikir serius untuk mempersiapkan karirnya. Oleh karenanya, anak-anak usia ini sudah mulai memilih dan memilah secara serius pekerjaan mana yang nanti akan sesuai dan dapat diraihnya. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa SMA di Kota dan Kabupaten Bandung yang berjumlah 10135 siswa. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap dan menganalisis data empiris tentang profil minat pekerjaan siswa SMA di Kota Bandung tahun ajaran 2009/2010, profil minat pekerjaan siswa SMA di Kabupaten Bandung tahun ajaran 2009/2010, profil minat pekerjaan siswa SMA di Kota Bandung dan siswa SMA di Kabupaten Bandung menurut jenis kelamin tahun ajaran 2009/2010, profil minat pekerjaan siswa SMA di Kota Bandung dan siswa SMA di Kabupaten Bandung menurut perbedaan status sekolah (negeri dan swasta) tahun ajaran 2009/2010, profil minat pekerjaan siswa di setiap SMA yang berada di kawasan Kota dan  Kabupaten Bandung tahun ajaran 2009/2010, serta profil minat pekerjaan di Kota dan Kabupaten Bandung antara tahun 2009 dan tahun 2010. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi dokumentasi dengan pendekatan kuantitatif. Uji T dan Oneway ANOVA terhadap hasil tes SMP (Skala Minat Pekerjaan), menunjukkan adanya rata-rata skor pada setiap aspek minat pekerjaan untuk SMA di Kota dan Kabupaten Bandung, siswa laki-laki dan perempuan, SMA negeri dan swasta, setiap sekolah, dan perbandingan antara tahun 2009 dan tahun 2010. Melalui Tukey dalam Post Hoc Test dapat diketahui sekolah mana saja yang mempunyai perbedaan rata-rata skor yang secara signifikan berbeda atau sama di antara DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

 

Penelitian ini didasarkan pada berbagai fenomena rendahnya komitmen organisasi yang terjadi pada Sales Community Officer (SCO) Bank Danamon Cabang Bandung.  Hasil observasi dan wawancara di lapangan memperlihatkan adanya turn over, keinginan untuk pindah kerja dan ketidakhadiran karyawan pada divisi tersebut. Persepsi kurang terpenuhinya kontrak psikologis dipandang sebagai salah satu pemacu rendahnya komitmen organisasi (Rousseau dalam Conway dan Briner, 2005; Knigts dan Kennedy, 2005). Penelitian dilaksanakan dengan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan adalah korelasional. Subjek penelitian ini adalah populasi yang ada pada Divisi Marketing (SCO). Data penelitian diungkap dengan menggunakan kuesioner yang diadaptasi dari Psychological Contract Inventory (Rousseau, 2000) dan Organizational Commitment Questionnaire (Allen & Meyer dalam Brown, et al., 2005). Analisis data menggunakan Uji Korelasi Pearson Product Moment dengan bantuan SPSS Versi 17.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi tentang pemenuhan kontrak psikologis dan komitmen organisasi DOWNLOAD FILE LENGKAPNYA

Saat mahasiswa psikologi memasuki tahun ketiga, mahasiswa psikologi harus menghadapi kenyataan akan terbatasnya wewenang dari seorang Sarjana Psikologi. Mahasiswa psikologi semester enam dihadapkan akan keharusan untuk merencanakan masa depan terutama masa depan di bidang pekerjaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran motivasi berprestasi dan orientasi masa depan pekerjaan Mahasiswa Psikologi Semester Enam UPI Bandung. Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan antara motivasi berprestasi dengan orientasi masa depan pekerjaan pada Mahasiswa Psikologi Semester Enam UPI Bandung.

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini berupa kuesioner, yaitu kuesioner motivasi berprestasi dan kuesioner orientasi masa depan pekerjaan. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Psikologi yang telah memasuki semester enam dan telah mengikuti mata kuliah Kode Etik Psikologi berjumlah 81 mahasiswa.

Teknik Analisis yang digunakan adalah dengan teknik analisis deskriptif untuk dan teknik korelasi Pearson Product Moment dengan taraf signifikansi 0.01. Hasil penelitian menunjukkan terdapat korelasi antara